Keutamaan Membaca Surah Alkahfi dan Intisarinya
October 3, 2019
Edit
INTISARI SURAT
AL KAHFI
Keutamaan Surat Al-Kahfi
Dari Abu Said al-Khudri Radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ
قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا
بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ
“Barang siapa yang membaca surat
Al-Kahfi pada malam Jumat, dia akan disinari cahaya antara dirinya dan Ka’bah.”
(HR. ad-Darimi 3470 dan dishahihkan
al-Albani dalam Shahihul Jami’, 6471)
Dalam riwayat lain, Beliau bersabda,
مَنْ
قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ
الْجُمُعَتَيْنِ
“Barang siapa yang membaca surat
Al-Kahfi pada hari Jumat, dia akan disinari cahaya di antara dua Jumat.” (HR.
Hakim 6169, Baihaqi 635, dan dishahihkan
al-Albani dalam Shahihul Jami’, no. 6470)
Bahkan, karena kuatnya pengaruh
cahaya yang Allah berikan, orang yang memperhatikan surat Al-Kahfi akan
dilindungi dari fitnah Dajjal. Dari Abu Darda’ Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ
حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ
“Siapa yang menghafal 10 ayat
pertama surat Al-Kahfi maka dia akan dilindungi dari fitnah Dajjal.” (HR.
Muslim 1919, Abu Daud 4325, dan yang lainnya)
Kandungan Surat Al-Kahfi
Surat Al-Kahfi adalah surat
pelindung dari berbagai fitnah. Fitnah yang paling besar adalah Fitnah Dajjal.
Tidak ada Nabi dan Rasul diutus kecuali mengingatkan kaumnya dari besarnya
fitnah Dajjal. Kita pun dituntut untuk berlindung kepada Allah dari fitnah
Dajjal di akhir Tasyahhud shalat kita. Selain fitnah Dajjal ada 4 fitnah
(ujian) yang disebutkan dalam surat Al-Kahfi. Sebagai panduan kita dalam
menghadapi berbagai fitnah. Diantaranya :
Pertama, ujian karena agama, kisah
ashabul kahfi yang lari meninggalkan kampung halamannya dalam rangka menjaga
imannya.
Kedua, fitnah harta kisah, shahibul
jannatain (pemilik dua kebun), yang kufur kepada Tuhannya karena silau dengan
dunianya.
Ketiga, ujian karena ilmu, kisah
Musa dengan Khidr. Musa diperintahkan untuk belajar kepada Khidr, sekalipun
beliau seorang Nabi yang memiliki Taurat. Karena di atas orang yang berilmu,
ada yang lebih berilmu.
Keempat, fitnah kekuatan dan
kekuasaan kisah Dzulqarnain. Seorang raja penguasa hampir semua permukaan
dunia. Kekuasaannya membentang dari ujung timur hingga ujung barat. Namun
beliau jadikan kekuasaannya untuk menegakkan keadilan dan syariat bagi seluruh
manusia.
Surat Peneguh Hati
Mayoritas ulama mengatakan, surat
Al-Kahfi Allah turunkan sebelum hijrah. Sehingga surat ini digolongkan sebagai
surat Makiyyah. Tepatnya, surat ini diturunkan menjelang hijrahnya Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat. Seolah surat ini menjadi mukadimah,
untuk perjuangan besar bagi kaum muslimin, hijrah meninggalkan kampung
halamannya, berikut harta dan keluarganya.
Tentu saja, butuh perjuangan yang
tidak ringan. Mereka harus siap dengan segala resiko, ketika mereka pindah ke
Madinah. Semuanya serba menjadi taruhan. Mempertaruhkan harta dan kedudukan
yang mereka bangun di Mekkah. Mempertaruhkan hubunngan keluarganya karena harus
pisah di dua negeri yang berbeda. Mempertaruhkan keselamatan jiwa sesampainya
di Madinah, yang masih harus bersaing dengan Yahudi di sekitarnya.
Allah kuatkan hati mereka dengan
kisah:
1. Ashabul kahfi, kisahnya
mengajarkan bahwa manusia harus mempertahankan agamanya, sekalipun dia harus
terusir dari kampung halamannya. Hijrah menjadi solusi bagi orang yang diuji
keimanannya. Menyelamatkan agama adalah suatu kewajiban dan harga mati.
2. Cerita Ashabul Jannatain (pemilik
kebun), kisahnya mengajarkan agar manusia tidak silau dengan harta, sehingga
lebih memilih dunia dan meninggalkan agamanya. Bahkan Nabi tidak khawatir
dengan kefakiran, namun Nabi khawatir ketika dibentangkan dunia kepada umatnya.
Sehingga mereka berlomba-lomba mengejarnya yang berakibat pada kebinasaan.
Tidak sedikit orang muslim yang menggadaikan aqidahnya untuk harta, jabatan,
dan kedudukan.
3. Kisah Musa & Khidir, kisahnya
mengajarkan bahwa orang harus mendatangi sumber ilmu dan hidayah, dimanapun dia
berada. Ilmu itu dicari dan didatangi, karenanya dalam Al Quran disebutkan
dengan istilah Utul ‘Ilm (mendatangi ilmu). Dengan ilmu ia mampu membedakan
yang haq dan yang batil, tauhid dan syirik, sunnah dan bid’ah dan yang lainnya.
4. Kisah Dzulqarnain, kisahnya
mengajarkan bahwa bumi ini akan Allah wariskan kepada siapapun yang Allah
kehendaki diantara hamba-Nya. Kekuasaan ini akan hadir jika 3 hal diatas mampu
dilaksanakan.
Ketika para sahabat lulus dari 4
fitnah di atas. Maka Allah memberikan pujian yang tinggi kepada mereka. Oleh
karenanya untuk mendapatkan apa yang mereka dapat, kita harus menempuh cara
atau jalan yang mereka tempuh.
Demikian istimewanya surat ini,
hingga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam jadikan sebagai sumber cahaya
bagi manusia. Sehingga mereka terhindari dari fitnah Dajjal, fitnah dunia, dan
agama. Tentu saja, ini bagi mereka yang berusaha merenungi kandungan isi dan
maknanya.