Shalat dan Ketentuanya
Shalat dan Ketentuanya
Sholat secara bahasa adalah Do’a yang mengandung kebaikan . Sedangkan
secara syara’ ialah beberapa ucapan dan
pekerjaan yang didahului takbir dan diakhiri dengan salam dengan
syarat-syarat yang telah ditentukan. (al-Yaqut an-Nafis 31)
Shalat
adalah sesuatu kewajiban bagi setiap orang muslim yang baligh, berakal. Dan
wajib bagi wali anak kecil untuk memerintahkan anaknya mengerjakan shalat setelah anaknya genab umur 7 tahun dan diperbolekanya wali
anak memukul anaknya ketika tidak
melaksanakan sholat/meninggalkan sholat
setelah anaknya berumur 10 tahun.
Agar
sholatnya di terima oleh ALLAH SWT seseorang
harus mengetahui apa itu
syarat-syaratnya sholat terlebih dahulu.
Syarat ialah
sesuatu yang wajib dikerjakan dan tidak termasuk dari haqiqi sebuah ibadah namun dilakukan terlebih
dahulu seperti Bersuci (menghilangkan hadas besar dan hadas kecil), Menutupi
aurat -(Bagi seorang laki-laki yaitu yang harus ditutupi auratnya ketika sholat
adalah anggota badan di antara pusar dan lutut ) عورة الرجل ما بين السرة والركبة
-( Bagi
seorang perempuan yaitu yang harus
ditutupi auratnya ketika sholat adalah seluruh badan kecuali wajah dan kedua
telapak tangan) عورة المرأة جميع البد نها إلا الوجه
والكفين ,Menghadap kiblat (Kakbah) ketika akan
melakuakan shalat (Fiqh al-Ibadaat I
18).
A. Beberapa
syarat-syarat sholat yaitu:
1.
Suci dari hadast besar dan
hadast kecil.
2.
Suci badan, pakaian, tempat
shalat dari segala bentuk najis.
3.
Menutupi aurat.
4.
Menutupi aurat.
5.
Mengetahui masuknya waktunya shalat.
B.Beberapa rukun-rukun Sholat yaitu:
1. Niat bersamaan takbiratul ihram.
2. Berdiri bagi yang mampu dalam
sholat fardlu.
3. Takbirotul ihram (Takbiratul
ihram hanya tertentu menggunakan lafad الله اكبر
tidak diperbolehkan menggunakan
lafad الرَّحْمَنُ
اَكْبَرُ atau yang lain. Dan tidak pula diperbolehkan
mendahulukan lafad اكبر dengan mengakhirkan lafad الله . Bila sesorang tidak
mampu mengucapkan lafad الله اكبر dengan
menggunakan bahasa arab maka boleh menterjemahkan dan tidak menggunakan dzikir yang lain ‘Hasyiyah al-Bajuri I 147 ‘).
4. Membaca surat al-Fatihah.
5. Ruku’ secara thuma’ninah (
Minimal praktek ruku’ adalah sekira telapak tangan dapat menjangkau kedua
lutut. Dan yang lebih sempurna ialah orang yang ruku’ meluruskan punggung dan leher sampai lurus seperti papan,
menegakkan kedua betis dan kedua telapak tangan diletakkan di kedua lutut ‘Hasyiyah al-Bajuri I 151 ‘).
6. I’tidal secara thuma’ninah
7. Sujud 2 kali secara
thuma’ninah (Minimal praktek dalam sujud
adalah bertemunya sebagian kening pada tempat sujud. Sedangkan yang
lebih sempurna ialah membaca takbir ketika turun dari I’tidal untuk melakukan
sujud tanpa mengangkat tangan. Dan meletakan
kedua lutut kemudian kedua tangan lalu kening dan hidung secara bersamaan ‘Hasyiyah al-Bajuri I 153 ‘).
8. Duduk diantara 2 sujud secara thuma’ninah
9. Duduk yang terakhir.
10. Tasyahud pada duduk
yang terakhir .
11. Membaca sholawat kepada nabi
Muhammad SAW.
(Syarat-Syarat membaca Sholawat
kepada Nabi Muhammad SAW ialah:
a.
Dapat di dengar oleh
dirinya sendiri bila ia memiliki pendengaran
yang normal.
b.
Menggunakan lafad ,
مُحَمَّدٌ , الرَّسُوْلُ atau النَّبِيّ .Bila ia mengucap أَحْمَدُ
maka hal tersebut belum
mencukupi.
c.
Menggunakan bahasa Arab.
Bila ia tidak mampu menggunakan bahasa
arab maka diperbolehkan baginya untuk menterjemahkannya dengan bahasa apapun yang ia kehendaki. Namun ia wajib untuk
segera mempelajarinya bila mampu.
d.
Sesuai dengan urutan
shigat sholawat. Dan dilakukan setelah membaca tasyahud ‘al-Fiqh al-manhaji I 95’).
12. Salam
yang pertama.
13. Tertib dalam rurku-ruku sholat.
C.
Hal-Hal yang mebatalkan Sholat.
a. Shalat
bisa batal disebabakan hadas
b. Kejatuhan
najis ketika tidak dibuang seketika.
c. Terbuka
aurat bila tidak ditutup seketika.
d. Berbica
dengan sengaja.
e. 3 gerakan
secara berturut-turut.
f. memukul
dengan keras.
g. Meloncat
yang melebihi batas.
h. Menambah
rukun kategori Fi’liy (gerakan) secara sengaja.
i. Tertawa
terbahak-bahak.
j. Berubah
niat.
k.
Meninggalkan sebagian rukun dari rukun –rukun shalat atau meninggalkan sebagian syarat dari syarat-syarat shalat.
D.
Hal-Hal yang dimakruhkan dalam shalat itu ada banyak, diantaranya:
a.
Memalingkan wajah kecuali karena hajat.
b.
Mengangkat pandangan kelangit.
c. Berdiri
menggunakan 1 kaki, memajukan salah 1 dari kaki atau meletakan 1 kaki dengan
yang lain.
d. Meludah.
e. Membuang
ingus.
f.
Mengeraskan atau membaca pelan bacaan pada selain tempatnya.
g. Shalat di
atas kuburan.
h. Shalat
dengan menahan kencing, berak atau kentut.
i. Membuka
kepala.
j. Shalat di
dekat makanan yang disukainya.
k.
Menjalinkan jari-jari atau merenggangkannya.
0 Response to "Shalat dan Ketentuanya"
Post a Comment